TCAS
Taffic alert and Collision
avoidance System
Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan teknologi bidang
kedirgantaraan semakin pesat.
Negara-negara maju berlomba-lomba membuat inovasi dalam perkembangan
teknologi tersebut. Teknologi
kedirgantaraan yang dikembangkan meliputi semua aspek yang seluruhnya ditujukan
untuk kemudahan, keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna. Salah satu aspek yang terus menerus
dikembangkan hingga saat ini adalah aspek keamanan dan keselamatan penerbangan.
Keselamatan
penerbangan menjadi perhatian serius mengingat jumlah korban yang ditimbulkan
akibat kecelakaan pesawat terbang sangat besar.
Pada dasarnya kecelakan pesawat
terbang disebabkan oleh dua faktor yaitu tingkah laku personel yang
membahayakan (Unsafe Action) dan
kondisi yang membahayakan (Unsafe
Condition). Yang dimaksud personel disini adalah bukan hanya si penerbang
tetapi termasuk teknisi yang ikut terlibat dalam pemeliharaan pesawat
tersebut. Sedangkan yang dimaksud
dengan kondisi yaitu kondisi saat penerbangan
dilaksanakan. Salah satu bentuk
kecelakaan pesawat terbang yang disebabkan oleh Unsafe Condition adalah tabrakan antar
pesawat. Oleh karena itu
dikembangkan suatu sistem untuk mencegah terjadinya tabrakan antar pesawat
terbang yang dikenal dengan istilah TCAS (Traffic
Alert And Collision Avoidance System).
Di negara-negara maju penggunaan sistem
TCAS diwajibkan bagi seluruh maskapai penerbangan, hal ini diperkuat dengan
aturan dari FAA (Federal Aviation Administration) yang telah memasukkan TCAS dalam regulasinya (Appendix D Part 25). Namun di Indonesia khususnya di TNI Angkatan
Udara, teknologi TCAS belum diterapkan pada seluruh pesawat yang dimiliki, hal
ini menimbulkan permasalahan saat pesawat TNI AU melaksanakan misi ke luar
negeri, dan dianggap berbahaya ketika memasuki wilayah
udara negara lain. Mengingat hal
tersebut, penggunaan teknologi TCAS untuk seluruh pesawat TNI AU mendesak untuk
dilaksanakan.
Pengertian TCAS
Apa itu sistem TCAS ? TCAS atau Traffic Alert And Collision Avoidance System adalah suatu sistem navigasi
yang dipasang di pesawat untuk mencegah terjadinya tabrakan antar pesawat
terbang. Sistem ini digunakan untuk mendeteksi dan mengamati pesawat yang ada di daerah
sekitar pesawat kita pada radius ± 15 NM. TCAS telah dikenal di negara-negara maju
pada era sembilanpuluhan dan telah dimasukkan dalam regulasi FAA tahun
1998. Penggunaan teknologi TCAS
didasari atas keprihatinan yang mendalam akibat terjadinya kecelakaan pesawat
terbang yang menimbulkan korban jiwa yang sangat besar, sehingga memacu kreatifitas para ilmuwan
untuk mengembangkan suatu teknologi pencegah terjadinya tabrakan antar pesawat. Dengan mengembangkan teknologi sistem Radar
dan transponder yang telah lebih dulu dikenal, ditemukanlah TCAS yang merupakan
kombinasi dari kedua sistem tersebut. Penemuan
teknologi TCAS telah mengubah wajah dunia penerbangan, khususnya peran dalam
turut serta mencegah terjadinya kecelakaan pesawat terbang. Hal ini menyebabkan lonjakan
frekuensi penerbangan hampir di setiap Negara karena
faktor keselamatan yang kian terjamin.
Bagaimana TCAS beroperasi ? Operasi sistem TCAS dapat dibagi dalam
beberapa fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi Surveillance. Fungsi TCAS
sebagai Surveillance diantaranya
adalah :
1) Mendeteksi kehadiran
dari pesawat-pesawat yang dilengkapi
Mode S Transponder dalam batas jangkauan TCAS.
2)
Menentukan initial range, relative
bearing dan relative altitude.
3)
Menghitung rata-rata jarak mendekat
antara pesawat kita dengan pesawat lawan (intruder).
4)
Menentukan pesawat yang akan
ditempatkan dalam pengawasan.
b. Fungsi Tracking. Fungsi
TCAS sebagai Tracking diantaranya
adalah :
1) Dapat mengawasi (Tracking) sampai 45 buah pesawat lawan
yang dilengkapi dengan Mode S Transponder.
2)
Menghitung posisi relatif
pesawat lawan.
3)
Menghitung rata-rata jarak
mendekat antara pesawat kita dengan pesawat lawan (intruder).
4)
Menghitung perubahan ketinggian
dari pesawat lawan.
5)
Memperkirakan jarak aman antara
pesawat kita dengan pesawat lawan.
c. Fungsi Evaluasi
Potensial Ancaman. Fungsi TCAS
sebagai evaluasi potensial ancaman diantaranya adalah :
1)
Menentukan potensi ancaman dari
pesawat lawan berdasarkan perhitungan menggunakan data tracking.
2) Memberikan kategori
ancaman terhadap pesawat lawan baik ancaman resolution
advisory, traffic advisory
ataupun bukan ancaman (Non Threat).
d. Fungsi Resolution
Advisory (RA) dan Perhitungan Penghindaran Tabrakan. Fungsi
TCAS sebagai resolution advisory dan
perhitungan penghindaran tabrakan
adalah jika ancaman RA pesawat datang, TCAS menentukan manuver vertikal
yang sesuai untuk pesawat kita yang akan menjaga jarak aman antara pesawat kita
dengan pesawat lawan. Melakukan
komunikasi saran manuver kepada pilot dalam hal ini resolution advisory display pada TA/VSI atau RA/VSI unit.
e. Fungsi Display Traffic Advisory.(TA) Fungsi TCAS sebagai display traffic advisory adalah
menyajikan display dari TA, RA dan kategori bukan ancaman yang ada di sekeliling
pesawat kita. Display traffic
menggambarkan posisi dan potensi ancaman dari pesawat lawan yang memperingatkan
Crew pada situasi potensi bahaya.
f. Fungsi Aural Alert. Fungsi
TCAS sebagai aural alert adalah
menyajikan pesan peringatan berupa voice
pada sistem audio cockpit.
g. Fungsi Koordinasi Air to Air. Fungsi TCAS sebagai koordinasi air to air
adalah jika pesawat lawan yang dilengkapi dengan TCAS menjadi
ancaman, suatu manuver koordinasi data
link dibuat dengan pesawat lawan. Data
link ini meyakinkan bahwa resolution
advisory dalam kedua TCAS telah terkoordinasi dan compatible. Link koordinasi
dibuat diantara kedua TCAS sistem lewat Mode S Transponder.
h. Symbol intruder pada pada TA/RA Veartical
Speed Indicator
Komponen TCAS
8. Apa saja komponen TCAS ? Konfigurasi
dasar sistem TCAS terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
a.
TCAS Processor satu unit
b.
Mode S Transponder satu unit
c.
TCAS Control Unit satu unit
d.
TCAS Antenna (Top and Bottom) masing-masing satu unit
Komponen-komponen
ini terintegrasi dalam satu sistem termasuk komponen cockpit speaker, Digital/analog
radio altimeter, Landing Gear Switch, Vertical Gyro, Compass
system dan Air Data System yang
telah terpasang di pesawat
9. Bagaimana
fungsi dari masing-masing komponen TCAS tersebut ? Fungsi dari masing-
masing komponen TCAS tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. TCAS Processor Unit. TCAS
Processor Unit merupakan jantung dari sistem TCAS. Komponen ini mengendalikan seluruh proses
pengamatan, akuisisi data, pengawasan, pelaporan dan fungsi koordinasi air to air manauver dalam sistem TCAS. TCAS Processor memilih beam antenna
direksional, membangkitkan dan mentransfer sinyal RF 1030
MHz berupa data interogasi ke antenna TCAS Top dan Bottom dan
menerima sinyal reply 1090 MHz dari antenna TCAS. TCAS processor menguji data reply dan menentukan ancaman potensial
dari pesawat lawan. TCAS processor
membangkitkan data output berupa traffic
dan resolution advisory (TA/RA) display ke TA/VSI (Vertical Speed Indicator) dan RA/VSI serta membangkitkan data
koordinasi dan data pesawat sendiri ke Mode S transponder .
b. Mode S Transponder. Mode
S Transponder berfungsi memancarkan sinyal 1090 MHz
atau reply signal ATCRBS (Air
Traffic Control Remote Base Station) ketika transponder menerima
sinyal interogasi 1030 MHz dari peralatan TCAS pesawat lain atau dari ground station ATC (Air Traffic Control).
Sinyal interogasi mode S terdiri dari suatu
alamat aircraft yang unik dan hanya transponder mode S yang ditujukan
oleh alamat tersebut yang akan menjawab.
Lewat antenna direksional TCAS, seluruh pesawat yang dilengkapi TCAS
secara periodic akan mentransmisikan pesan tentang kehadiran mereka kepada
pesawat lainnya yang juga dilengkapi TCAS.
c. TCAS Control
Unit. TCAS Control Unit terdiri
dari TCAS mode control, altitude reporting on/off control,
transponder ATC identification code
select control, special identifier
pushbutton, indicator transponder
fail dan ATC IDENT code display. TCAS Control Unit berfungsi mentransfer data
control dan data status fail ke Mode
S Transponder. Indicator FAIL pada control unit menerima status FAIL dari Mode S Transponder lewat suatu
monitor sinyal diskrit.
d. TCAS Antenna. Antenna TCAS terdiri dari dua macam
yaitu :
1) Antenna
Directional. Antenna ini memancarkan
sinyal pulsa interogasi 1030 MHz yang
diterima dari TCAS Processor, dan menerima sinyal 1090 MHz yang dipancarkan
pesawat lawan. Antenna Directional adalah passive
device dan tidak memerlukan power dari pesawat.
2) Antenna
Omnidirectional. Antenna ini
dipasang pada bagian atas dan bawah pesawat dan terhubung ke TCAS processor dan
mode S transponder.
Prinsip Kerja TCAS
10. Bagaimana
prinsip kerja TCAS ? Secara umum
prinsip kerja TCAS adalah sebagai berikut :
a. TCAS mendeteksi pesawat yang dilengkapi
dengan Mode S Transponder dengan mendengarkan pancaran Mode S squitter. Mode S transponder memberitahukan kehadiran
mereka dengan mengirimkan pesan squitter
sekali tiap detik. TCAS juga mendeteksi
pesawat yang dilengkapi dengan transponder yang tidak menjawab sinyal
interogasi mode S tetapi menjawab sinyal interogasi mode C. TCAS harus secara aktif mencari pesawat yang
dilengkapi mode C tersebut karena Mode C transponder tidak memancarkan pesan squitter. Saat kehadiran dari mode S maupun mode C
diketahui,
TCAS menempatkan pesawat tersebut dalam pengawasannya.
b. Pengawasan (Tracking) dilakukan dengan memancarkan
sinyal interogasi dalam format mode S maupun mode C secara terus menerus. Ketika sinyal interogasi dikirim dan
diterima oleh transponder lawan, transponder menjawab setelah waktu tunda
tertentu. Pengukuran waktu antara saat
sinyal interrogasi dipancarkan dan saat penerimaan sinyal reply membuat TCAS dapat menentukan jaraknya dengan pesawat lawan (intruder). Teknik pemancaran dan penerimaan antenna
direksional TCAS juga mampu menentukan bearing dari pesawat lawan.
c. Berdasarkan rata-rata jarak mendekat
dan posisi relatif dihitung dari informasi yang diterima, TCAS
mengklasifikasikan pesawat lawan sebagai kategori ancaman Non Threat, Proximity, Traffic
Advisory (TA), atau Resolution Advisory (RA), dan
menyajikan satu atau lebih indikasi visual
dan aural kepada pilot, sebagai
berikut :
1) Jika intruder yang sedang diawasi oleh
antenna direksional, TCAS akan menampilkan symbol pesawat intruder pada display Traffic
Advisory. Posisi simbol pada display menunjukkan jarak dan bearing relative dari intruder. Bentuk simbol dan warna menunjukkan apakah intruder termasuk dalam kategori ancaman
Non Threat, Proximity, Traffic Advisory
atau Resolution Advisory. Jika intruder
melaporkan ketinggiannya maka ketinggian relatif dari intruder juga akan ditampilkan.
2) Jika intruder sedang diawasi oleh antenna omni yang terdapat di bottom pesawat dan dikategorikan sebagai
traffic advisory atau resolution advisory, TCAS menyajikan
tampilan pada display traffic advisory
berupa TA NO BEARING atau RA NO BEARING.
3) Jika intruder dikategorikan sebagai Traffic
Advisory (TA), TCAS menyajikan peringatan traffic advisory berupa aural
pada cockpit audio system.
4) Jika intruder dikategorikan sebagai Resolution
Advisory (RA), TCAS menyajikan peringatan resolution advisory berupa aural
pada cockpit audio system dan
indikasi visual berupa maneuver vertical
pada Vertical Speed indicator (TA/VSI
atau RA/VSI).
d. Untuk situasi dimana pesawat kita
dengan intruder yang sama-sama
dilengkapi TCAS menjadi ancaman satu sama lainnya, maka TCAS pada masing-masing
pesawat dalam hal ini sub system mode S transponder menetapkan suatu koordinasi
data link resolution advisory air to air diantara
kedua pesawat. Link ini ditetapkan untuk menghindari resolution advisory maneuver vertical yang sama pada kedua pesawat.
e. Sinyal interogasi TCAS hanya pada Mode
C dan Mode S dengan memancarkan sinyal pada frekuensi 1030 MHz lewat antenna
TCAS pada top dan bottom pesawat. TCAS menerima sinyal frekuensi 1090 MHz dari transponder mode S, mode A
atau mode C lewat antenna direksional maupun antenna omni direksional TCAS.
f. Jika
TCAS menerima sinyal reply mode C
yang tidak dilengkapi informasi altitude, maka sinyal itu akan diproses sebagai
pesawat Non Altitude Reporting (NAR).
a.
TCAS
tidak memancarkan sinyal interogasi dalam mode A. Namun pesawat yang dilengkapi dengan minimal
sebuah transponder yang akan mengirimkan sinyal reply pada interogasi mode A juga akan menjawab pada interogasi
mode C, tetapi tanpa informasi altitude
didalamnya. TCAS dapat mengawasi
pesawat yang diketahui jarak dan bearing-nya
dan akan mendisplaykan kategori pesawat tersebut sebagai non threat, proximity,
atau traffic
advisory.
Namun kategori resolution advisory tidak dapat
ditampilkan karena tidak ada informasi ketinggian dari pesawat tersebut.
|
|
Gambar. 1. Blok Diagram Sistem TCAS
/ Gambar .....
|
|
|
|
Gambar 2. Indikator TA/RA VSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar